Jumat, 17 Februari 2012

Laporan Pendahuluan Bronkitis


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Sistem pernapasan merupakan salah satu dari sistem organ yang ada dalam tubuh manusia. Dalam sistem pernapasan ini tersusun oleh beberapa organ yang bekerja. Salah satunya adalah Bronkhi ( Bronchus ).


B.     Tujuan
1)      Tujuan Umum
Dengan penyusunan makalah ini diharapkan agar mahasiswa/i Akademi Keperawatan Dirgahayu mampu memahami, mengerti tentang Asuhan Keperawatan Anak dengan Bronchitis.
2)      Tujuan Khusus
Dengan penyusunan makalah ini, diharapkan agar mahasiswa/i Akademi Keperawatan Dirgahayu mampu menjelaskan, menerapkan, dan mengaplikasikan tentang :
a.       Penjelasan atau konsep dasar Bronchitis.
b.      Konsep penatalaksanaan medis pada klien yang menderita Bronchitis.
c.       Pengkajian status kesehatan anak yang menderita Bronchitis.
d.      Gejala dan tanda yang biasa ditemukan pada klien Bronchitis.
e.       Penegakan dianosa keperawatan berdasarkan dara subjektif dan objektif sesuai dengan gejala dan tanda yang didapat pada klien anak Bronchitis.
f.       Pembuatan atau penyusunan rencana Asuhan Keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi meliputi : tujuan keperawatan, prinsip intervensi dan rasional.
g.      Pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi dan keadaan anak.
h.      Pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan Asuhan Keperawatan sesuai dengan kriteria tujuan.
i.        Pelaksanaan dokumentasi keperawatan dengan tepat dan benar.

BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
BRONCHITIS


A.    Pengertian
Bronchitis adalah peradangan dari satu atau lebih bronchus (Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 25).
Bronchitis adalah radang cabang-cabang tenggorokan.
Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh adanya inflamasi bronchus (Perawatan Anak Sakit, Ngastiyah, hal. 55)


B.     Klasifikasi
1)      Bronchitis akut merupakan suatu perandangan dari bronchiole, bronchus, dan trakea oleh berbagai sebab dan mendadak atau tiba-tiba berlangsung sementara.
2)      Bronchitis kronis merupakan suatu sindrom dimana terdapat batuk kronis produktif selama paling sedikit 3 bulan dalam 1 tahun dan terjadi berulang kali dalam jangka 2 tahun.


C.     Etiologi
1)      Penghirupan zat iritan fisik atau kimia infeksi bakteri.
2)      Asap mengiritasi jalan nafas yang dapat mengakibatkan hypersekresi lendir dan inflamasi.
3)      Penyumbatan dan penyempitan bronchiolus.
4)      Malnutrisi.
5)      Kelelahan.





D.    Patofisiologi
Masuknya infeksi viral, bakteri, polutan, kedinginan, kelelahan dan malnutrisi pada anak dapat mengakibatkan terjadinya hiperemia membran mukosa pada dinding bronchus dan terjadi desquamasi mukosa yang dapat mengakibatkan udem pada dinding bronchus. Selanjutnya, dapat mengakibatkan infiltrasi leukosit dari submukosa bronchus. Dan akan terjadi produksi eksudat mucopurelent pada proses ini ditandai dengan batuk-batuk kecil ini sebagai respon tubuh.
Silia bronchus berfungsi untuk sel fagosit memfagosit dari sel-sel yang rusuk dan dapat mengakibatkan pembesaran pada limfe dimana sebagai tanda adanya peradangan. Dimana terjadi gangguan limfe. Bakteri yang masuk dapat menginfeksi bronchus yang dapat mengakibatkan akumulasi sel dan eksudat mucopurulent dan dapat terjadi obstruksi jalan nafas.

SKEMA PATOFISIOLOGI BRONCHITIS
       Infeksi viral             Polutan                Kedinginan               Lelah                Malnutrisi
ò
Hyperemi membran mukosa
ò
Desquamasi mukosa
ò
Udema pada dinding bronchus
ò
Infiltrasi leukosit dari sub mukosa bronchus
ò
Produksi eksudat mucopurelent
ò
Gangguan limfe
ò
Bakteri masuk ke bronchioli yang steril
ò
Obstruksi jalan nafas
ò
Udema dinding bronchioli

                                                            ÷                           ø

                                             Rerensi sekrat                   Spasme musculus
                                                      ò                                    Bronchioli
                                           Bersihan jalan                                       ò
                                       nafas tidak efektif         Gangguan pertukaran gas,
                                                                                  intoleransi aktivitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar